Selasa, 09 Juli 2013

Puisi-Puisi Semasa Remaja

Puisi-Puisi Semasa Remaja (agak lebay)

Oleh : Ali Suyanto Herli



S E P I
sepi adalah dinding-dinding kosong
di sepanjang koridor rumah sakit
semuanya putih, kosong, melompong
langkah sepatu juga datar, sama, sunyi
besok, luas, sehabis lusa dipeluk hening

Maret 1984, Yogyakarta.
(Majalah HAI no 28/IX tanggal 23 - 29 Juni 1985)




PADA KAPEL KECIL SEBUAH RUMAH SAKIT
gambar Yesus di atas altar menatap nanar
lengang dan sepi membalut doa pagi pahit ini

- sementara tim dokter tengah berjuang keras
  untuk anak tunggalnya di atas meja bedah -

lampu, lilin, menari-nari tertiup angin dingin
pucuk-pucuk cemara mengintip kekalutan di gemetarnya
doa mengalir deras berpacu dengan waktu kelam

- sementara tim dokter telah selesai
   di depan mereka tinggal seonggok daging -

keheningan siang dipecahkan langkah kaki dari belakang
mendekat, tangannya pelan menepuk bahu; ditatapnya,
mata dokter itu sudah mengungkapkan segalanya
dia keluar lunglai, meninggalkan dokter dan kapel

(di jalan turun hujan, ia menengadah heran
"Tuhan, mengapa Kau menangis?")

21 November 1985, Yogyakarta
(Majalah HAI no 20/XII tanggal 13 - 23 Mei 1988)



KUNANG-KUNANG YOGYAKARTA

(Yogyakarta lusuh dan tergelai loyo
  kunang-kunang menghamburkan diri ke malam)

mereka mempunyai panutan kupu-kupu malam
di setiap malam, mereka harus bergulat di ranjang alam
melawan nafsu dan birahi liar

(Yogyakarta robek dan ambruk pingsan kesakitan
  kunang-kunang tertidur lelah dalam malam larut)
 
Yogyakarta sepi, mati dan basah
dingin dan lengang

12 September 1985, Yogyakarta
(Majalah HAI no 14/XI tanggal 7 - 13 April 1987)



KALIURANG DALAM SEBUAH EPISODE

pucuk-pucuk cemara masih menunggu
bekas tapak kaki kiita menangis parau
di pucuk pelawangan :

- seakan ada yang memanggil-manggil -

kuturuni jalan setapak,
tapi hujan menghadangku disana
di kedinginan kabut kuterpaku :

- mendengar balada ranting-ranting pinus -

12 Desember 1985, Yogyakarta
(Majalah HAI no 24/XII tanggal 14 - 20 Juni 1988)



GERIMIS YANG BERPACU DENGAN SENJA

hari brengsek!
ini gerimis tak mau reda-reda juga
langit seperti mau cabik nyawaku
sendiri memelas dari kamar kost kosong
(jantungku tak bisa tenang dari kemarin)

aku takluk lagi
pada kesendirian
pada perpisahan
- aku takut sekali di sini -

karenanya,
esok pagi-pagi buta aku mau pulang lagi
senja ini aku beres-beres secepatnya
menyiapkan baju-celana ke kopor tua

gerimis membuatku tak bisa keluar makan malam
perut lapar menambah sesak napas, dingin menusuk
pikiran sudah melayang ke rumah
kemana mata memandang, di situ ada kerinduan
   : ku ingin lari pulang menenteng kopor
     menembus gerimis dan senja ini juga

Semarang, 3 Agustus 1988
(Majalah HAI no, 34/XIII tanggal 22 - 28 Agustus 1989)



OMBAK PEMACU MALAM PARANGTRITIS

wanita tua menyewakan tikar dan senter
mengitari bibir pantai kelam
langkah bungkuknya ditelah gemuruh ombak

di tengah malam ada pasangan mengikik
satu-dua turis asing membelah pantai
busa ombak mengepul-ngepul kecil
seperti busa bir
- malam pun mabuk -

bakul mkakanan dan wedang ronde hanya terpaku
ketika tamu semalaman berangkat tidur
lampu-lampu rumah padam
pantai dingin, sepi dan asin
( malam beranjak tua,
  ketika ombak meledak di kejauhan)

dan parang tritis bergulat antara malam dan fajar
monumen, taman, burung malam jadi beku
lampu-lampu neon meredup kesepian
deretan gubuk di pinggir pantai menenangkan napas
  : parang tritis mati

Semarang, 7 Agustus 1988
(Majalah HAI no 34 / XIII tanggal 22 - 28 Agustus 1989)



SUATU MALAM DI STASIUN KERETA API KOTA KECIL
: 'ku tak mau lagi ada di sini ...

setiap memandang lampu stasiun
di sana ada, entah berapa tepatnya, jutaan laron
bila ada kereta yang masuk
kerumunan itu terterjang
sebagian jatuh tergilas di atas rel

saat kereta pergi lagi
ribuan laron datang mengerumuni lampu-lampu
yang datang dari sawah di sekitarnya

stasiun kereta api kota kecil,
beberapa penumpang terlelap di kursi peron
menunggu kereta yang akan lewat
suasana menjadi mati; keji sekali!
tanda-tanda kehidupan hanya pada petugas
yang membaca koran di ruangannya
(tidak tega mengusik keseriusannya)

jarum jam seakan-akan berhenti
stasiun mendadak jadi penjara kecil

apalagi laron-laron menjijikan sekali
yang selalu mengerumuni tempat-tempat terang
padahal kegelapan adalah menakutkanku
   - kuingin berteriak marah
      meminta kereta lekas-lekas tiba -

Semarang, 9 Desember 1988
(Majalah HAI no 12 /XIII tanggal 21 - 27 Maret 1989)



GENDING TAYUB DARI HUTAN JATI

malam belum lagi sempurna
pohon-pohon jati masih basah
di pusat keramaian dukuh ada pesta selamatan
penari-penari tayub turun memanaskan malam
    ( gelegak minuman keras murahan membahana,
      kepala dukuh larut dalam busa minuman )

seorang ayah gelisah sendirian,
pondoknya di pinggir hutan jati
putrinya penari tayub di pesta dukuh
    - awas kau?
      awas kalian! -

tapi pendar-pendar petromaks tambah luas
bulan bulat diikat di atas pesta
goyangan penari tayub tambah gerah
puncaknya, tarian pindah ke kamar yang disediakan
    : malam pun sempurna

ketika pesta selamatan reda
pengunjung pulang malam
penari tayub pulang lelah

tanah lempung hutan jati belum lagi kering
sepasang mata tua menatap awas dari balik perdu
cahaya bulan memantul-mantulkan kelewang panjang
darahnya sudah di atas ubun-ubun
     - awas kau!
       awas kalian! -

dalam beberapa hentakan,
darah segar mengotori langit malam
hutan jati saksi robohnya penari tayub

langkah kaki telanjang tercetak di bayangan bulan
arahnya menuju rumah kepala dukuh
kelewang bercampur darah beku dan air gerimis,
kemudian satu erangan lembut kepala dukuh
    : bulan masih terikat di atas desa

malam gerganti dini
tiga sosok gentayangan di atas pohon-pohon jati
yang ketiga dengan kelewangnya sendiri
burung-burung hutan menatap mereka
   ( kedasih menyenandungkan gending 'kesripahan',
     pokok-pokok jati menggugurkan tunas-tunasnya)

Teluk Betung, 28 Agustus 1989
(Majalah HAI no 43/XIII tanggal 24 - 30 Oktober 1989)



BULAN DI ATAS KOTA

dari kaca sepur membelah malam
bulan digantung dari rumah penduduk
ia hamil tua
pucat dan terseok-seok

bagai janda pelacur tidak laku
diketuknya rumah-rumah kota
tapi ia tersangkut perdu
tenggelam dalam lumpur rawa

dari kaca sepur membelah fajar
matahari baru pulang
mabuk dan merah mukanya
sebentar lagi bakal meledak

keluarga kosong
adalah rumah kosong
bulan binasa dengan jabang bayi
matinya sekarat

bulan di atas kota
adalah potret kesepian yang tersia-sia

Teluk Betung, 2 Juli 1988
(Majalah HAI no 37/XIII tanggal 12 - 18 September 1989)



DI MATAMU KUMENDARAT BERSAMA SEPI

mata indahku,
mengapa takut pada kesendirian?
manusia lahir sendiri
mati pun sendiri
- kehidupan terlalu absurd -

mata indahku,
hidup ini sudah ada skenario
kadang kita butuh kesendirian
untuk istirahat dari panggung
- setiap aktor punya adegan sendiri -

''ku dapat berkaca di bening bola matamu
ada sepi menari-nari lembut
sepi yang penuh kegembiraan
sepi yang sangat dinikmati
- toh, puncak segala keramaian adalah sepi -

aku ingat tembang seorang pesinden
"api lilin yang padam, kemana nyalanya..."
semuanya tak punya arti
kadang nasib terasa brengsek
maka selagi masih hidup
kucoba mendarat di hamparan bola matamu
bersama sepi
(bersama kebahagiaan)

Teluk Betung, 29 Juli 1988
(Majalah HAI no 43 / XIII tanggal 24 - 30 Oktober 1989)




PENGHUNI KAMAR SEKIAN DI FLAT TERTINGGI DI DUNIA

kesepian yang membeku membalut kamar ini sejak dahulu
merasa ketinggian menjadikannya berada di dalam terali-terali besi
udara pengap berhewnti bergerak, tetapi tetap dingin lembab
aliran listrik dan gas sudah lama dimatikan dari pusat
sebuah lilin kecil menerangi seraut wajah tua yang sedang
      berdoa khusuk sekali, terdengar lirih :

"Tuhan, masih jauhkah rumah-Mu dari kamar kosongku ini?"

terus dilakukannya ini hingga lilin mati
gelap pekat

(aminnya tertinggal di lelehan terakhir lilin yang
  dengan cepat tumpah ke lantai berdebu)

29 Agustus 1985
(Majalah HAI no 11/XI tanggal 17 - 23 Maret 1987)




SEBUAH MARS TUA DARI GRAMAPHONE ANTIK

terseok-seok merobek gendang telinga tua
pendengarnya masih tenggelam dalam derap militer
ingat waktu masih muda, saat bergerilya
ketika ia dikejar-kejar kumpeni, dituduh subversif
ketika disaksikan rumahnya dibakar habis
ketika dengan matanya sendiri, keluarganya dibantai
ketika kedua kakinya hancur terkena ranjau,

terdengar sayup mars dari puing-puing bangkai rumah
(ketika irama melonjak-lonjak, ia sudah terlelap)
- begitu terus -

31 Agustus 1985
(Majalah HAI no 12/XI tanggal 24 -30 Maret 1987)




PADA BATU CADAS RAKSASA

onggokan tanganmu masih tersisa di sini
berkumpul bersama angin yang berdesir

- kapan kau pulang? - tanyamu sendu

beberapa tahun berselang di tempat yang sama
ombak laut menelan tempat kita berpijak
semuanya hilang jauh

22 Juli 1985
(Majalah HAI no 13 / XI tanggal 31 Maret - 5 April 1987)




PESTA LAUT, RUMAHKU

laut lepas memancar
buih bebas memendar
maju, majulah

ini samodra kita
tempat kita hidup
tempat kita tiada
apa yang ditakutkan?

sejuta lampu kapal di horison
sedang pesta gembira tiada akhir
sayang tak ada primadona cantik
kalau tidak, ia bakal ratu pesta

angin pantai malam melindungi
dari alun yang menepuk pipi sampan
laut ini rumah kita

jika menoleh ke belakang
hjalaman kita adalah barisan lambaian nyiur
diterangi lampu-lampu kota
bebas, bebaslah kita

Teluk Betung, 9 Juli 1988
(Majalah HAI no 45/XIII, tanggal 7 - 13 November 1989)



Jumat, 05 Juli 2013

Percikan Permenungan : BOLEH TAKUT, TETAPI JANGAN PANIK

Percikan Permenungan : BOLEH TAKUT, TETAPI JANGAN PANIK: BOLEH TAKUT, TETAPI JANGAN PANIK Oleh : Ali Suyanto Herli     MANUSIAWI Manusia dalam kehidupannya sudah pasti akan sela...

BOLEH TAKUT, TETAPI JANGAN PANIK

BOLEH TAKUT, TETAPI JANGAN PANIK


Oleh : Ali Suyanto Herli


 
 MANUSIAWI
Manusia dalam kehidupannya sudah pasti akan selalu bertemu dangan masalah dan kendala. Tiap manusia mempunyai cara berbeda-beda dalam bereaksi terhadap masalah, ada yang tetap tenang, namun banyak juga yang takut atau bahkan hingga panik. Beberapa di antaranya stress, depresi akut hingga jatuh sakit parah. Beda karakter, beda pula cara bersikap. Itu semua manusiawi.
    Kita, suami dan istri maupun anak-anak seringkali mengalami ketakutan di lingkungannya. Target penjualan yang selalu dinaikkan oleh manajemen kantor setiap tahun, atau bagi ibu-ibu pusingnya mengelola keuangan rumah tangga yang mepet dimana harga bahan kebutuhan pokok melambung tinggi, atau stress menjelang ujian nasional bagi anak-anak kita di sekolah. Semua orang pasti takut, tapi belum tentu semuanya panik.





Takut
Wikipedia menjelaskan rasa takut sebagai : suatu tanggapan  emosi terhadap ancaman. Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya.
    Namun takut berbeda dengan 'jijik'. Rasa takut akan hilang manakala dihadapi beramai-ramai. Misal takut akan kegelapan, bila si subyek ditemani oleh orang banyak masuk dalam kegelapan, maka rasa takut itu akan hilang. Sebaliknya rasa 'jijik' itu tidak akan hilang walaupun si subyek telah ditemani oleh orang banyak. Misalnya jijik terhadap kecoa dan cacing, walau telah ditemani oleh orang banyak, subyek kita belum tentu sanggup untuk memegang kecoa atau cacing tanah.

 
    Rasa jijik pun berbeda-beda di setiap orang. Ada yang jijik pada ulat atau kumbang, namun tidak jijik pada lalat. Ada yang tidak jijik pada ulat, namun jijik pada bulu ayam. Pengalaman di masa kecil, terutama pengalaman yang tidak nyaman dan mencemaskan akan terekam di memori otak kita hingga kita dewasa nanti. Secara alam bawah sadar (id menurut Sigmund Freud) hal itu akan mempengaruhi dan mengendalikan alam sadar kita (ego).

     Menurut Anda, ular itu menakutkan atau menjijikkan? Jawabannya bisa menakutkan, bisa pula menjijikkan, atau bahkan sekaligus kedua-duanya.
     Mungkin Anda akan tertawa ngakak bila pernah mendengar ada orang yang secara refleks meloncat ke atas meja manakala mendengar ada tikus masuk ke dalam ruangan. Ini serius sudah terjadi, dan bisa jadi Anda salah satunya yang pernah meloncat itu.

Panik
Lalu apa bedanya dengan panik? Wikipedia menjelaskan panik sebagai suatu kondisi kecemasan yang sangat berat yang disertai dorongan untuk lari atau bersembunyi sewaktu menghadapi suatu kondisi yang dirasakan berbahaya atau mengancam. Rasa takut yang muncul tiba-tiba ini dapat menghilangkan kemampuan berpikir dan memengaruhi kelompok atau individu manusia atau hewan  yang awalnya cenderung untuk menyebabkan sikap diam tak bisa berbuat apa-apa. Panik umumnya timbul pada kondisi bencana, atau kekerasan seperti perampokan dan  penjarahan yang dapat membahayakan kesehatan atau jiwa. Kata ini berasal dari nama dewa mitologi Yunani 'PAN' yang memiliki kemampuan menimbulkan ketakutan untuk sendiri atau berada di daerah terbuka.
     Lebih lanjut dijelaskan lagi, panik sebenarnya adalah kondisi alami pada setiap orang. Panik dalam kadar ringan yang datang hanya sesekali, adalah hal biasa. Tapi, jika cemas atau panik datang berulang dalam kadar tinggi, sehingga aktivitas kerja Anda terganggu, sebaiknya Anda waspada. Pasalnya, ada kemungkinan, panik Anda sudah menjadi gangguan klinis. Tiga dari empat penderita gangguan panik adalah wanita. Wanita karier seringkali mengalami panik. Gangguan panik yang parah bisa berujung pada agoraphobia (fobia berada di tengah banyak orang). Penderita agoraphobia sering takut tanpa alasan jelas, bila dirinya berada di tempat terbuka atau harus keluar dari rumah.

     Panik mempunyai efek yang tidak baik bagi penyelesaian masalah. Panik membuat kita tidka mampu berpikir dengan jernaih dan tenang, sehingga solusi yang diambil pun umumnya serba tergesa-gesa dan tidak optimal.

Cao Cao
     Dalam mitologi China yang berjudul Sam Kok (Tiga Kerajaan), ada karakter bernama Cao Cao. Cao Cao dilukiskan sebagai pemimpin dan panglima perang hebat, banyak akal dan sekaligus diposisikan sebagai antagonist. Cao Cao lahir pada tahun 155 SM di kawasan Bozhou, China, dan wafat pada tahun 220 di Louyang, China.


     Ada suatu episode dari petualangan Cao Cao yang sangat tepat untuk melukiskan akibat dari rasa panik yang berlebihan. Dalam suatu peperangan Cao Cao beserta pasukannya mengalami kekalahan hebat. Pasukannya kocar-kacir, dan Cao Cao melarikan diri seorang diri ke dalam hutan. Namun Cao Cao belum tenang, karena dia tahu bahwa pasukan musuh telah menyebar mata-mata untuk mencari, menangkap dan memenggal kepalanya.
    Di salah satu persembunyian, dalam keadaan lapar dan lelah, Cao Cao lari ke rumah salah seorang kerabat jauh di suatu distrik pelosok China. Cao Cao disambut sang paman dan bibi dengan tangan terbuka. Sang paman bahagia sekali dikunjungi Cao Cao, sehingga memerintahkan kepada istrinya untuk pergi ke pasar membeli babi untuk berpesta makan malam menyambut Cao Cao. Lalu kepada putranya yang masih remaja, si paman memerintahkan untuk mengasah parang di dapur agar tajam, supaya mudah untuk menyembelih babi. 
    Cao Cao masih merasa takut dan panik dalam pelariannya. Walau telah nyaman beristirahat di dalam kamar rumah sang paman, Cao Cao masih merasa was-was pada lingkungan sekitarnya. Sayup-sayup Cao Cao sempat mendengar si paman memerintahkan istrinya pergi ke pasar, dan mekanisme otak Cao Cao menterjemahkan kalimat itu sebagai perintah untuk melaporkan keberadaan Cao Cao ke pasukan musuh. Cao Cao marah besar.

    Kemarahan Cao Cao pada keluarga pamannya semakin menjadi-jadi saat dia mendengar suara golok diasah. Cao Cao yang besar di medan perang, paham sekali dengan jenis suara-suara senjata. Otak panik Cao Cao mengambil kesimpulan bahwa keluarga paman sedang melakukan konspirasi untuk membunuhnya.
    Cao Cao tanpa pikir panjang segera bangkit dari kamar peristirahatannya dan menghunus pedangnya. Dalam kemarahannya Cao Cao membantai sang paman beserta anak remajanya. Setelah puas membantai, Cao Cao pergi meneruskan pelariannya.
   Istri paman yang pulang dari pasar membawa babi hanya bisa menangis saat melihat kondisi rumahnya sudah hancur dan keluarganya telah tewas semua terbunuh.



MORAL
Tragis, bukan?
    Moralnya jelas, kita boleh merasa takut, namun jangan pernah ketakutan itu lantas membuat panik. 
    Cao Cao mungkin akan menyesali perbuatannya, namun bila nasi telah menjadi bubur, maka penyesalan itu tiada guna. Tidak akan mampu menghidupkan kembali paman dan keluarganya.
     BBM naik, harga daging sapi, jengkol dan petai naik tinggi tidak akan membuat kita panik.Life goes on. Mari kita tetap berpikir secara tenang, menjalani kehidupan ini serta berdoa pada Tuhan agar memberi kita kekuatan. Jangan memberi ruang pada kecemasan hari esok, marilah kita hidup di hari ini saja. Ada doa yang segera dijawab Tuhan, ada juga doa yang belum atau tidak dijawab oleh Tuhan. Bila Tuhan tidak juga menjawab doa-doa kita, tentu Tuhan mempunyai pertimbangan khusus bahwa itu adalah pilihan terbaik buat kita, dan percaya Tuhan akan membuka 'jendela' lainnya buat kita.
     Selamat siang.


Kamis, 04 Juli 2013

Percikan Permenungan : MENGAPA SAPI-SAPI DI EROPA UMUMNYA DIBERI KALUNG B...

Percikan Permenungan : MENGAPA SAPI-SAPI DI EROPA UMUMNYA DIBERI KALUNG B...: MENGAPA SAPI-SAPI DI EROPA UMUMNYA DIBERI KALUNG BANDUL YANG BERAT? Oleh : Ali Suyanto Herli SAPI Dalam suatu perjalanan ...

MENGAPA SAPI-SAPI DI EROPA UMUMNYA DIBERI KALUNG BANDUL YANG BERAT?

MENGAPA SAPI-SAPI DI EROPA UMUMNYA DIBERI KALUNG BANDUL YANG BERAT?

Oleh : Ali Suyanto Herli






SAPI
Dalam suatu perjalanan darat menuju Lucerne (Swiss) sekitar dua tahun lalu, kami melewati beberapa negara di sepanjang bawah kaki pegunungan Alpen yang hijau dan indah. Satu hal yang menarik perhatian kami adalah  di negara-negara tersebut setiap sapi yang dilepas di padang rumput hijau selalu dibekali dengan kalung bandul yang besar. Suara kalung bandulnya bisa terdengar dari kejauhan berdentang-dentang, dan kadang mengegetkan juga. 


    Sapi-sapi itu tampak asyik memakan rumput hijau sepanjang waktu, dan tentu saja rata-rata ukuran badan sapi itu tampak jauh lebih besar dan sehat daripada ukuran rata-rata sapi di Indonesia. Dan tidak seperti di narasi buku-buku pelajaran anak Sekolah dasar (SD) di Indonesia dimana selalu akan ada anak gembala kecil yang harus menggembalakan semua sapi itu sambil memainkan seruling bambunya, maka di Eropa yang terkenal sistem 'padat modal' dan efisien dalam menggunakan tenaga kerja (dan mahal pula biaya karyawan di sana) hal itu tidak tampak. Sapi-sapi itu bebas berkeliaran tanpa ada yang harus menunggu.
  

KALUNG BANDUL YANG BERAT
Kembali pada kalung bandul yang berat tadi. Kami pada awalnya memang tidak tahu alasan itu, dan semula penafsiran kami lebih kepada assesories saja, atau supaya si pemilik mudah untuk mencari atau membedakan sapi-sapi miliknya dari sapi milik orang lain.

     Saat kami tanyakan hal itu kepada beberapa orang. Kami mendapatkan jawaban yang berbeda sekali.
    Jadi sapi-sapi itu diberi kalung bandul besi yang berat supaya kepala sapi cepat lelah dan lebih banyak tertunduk ke bawah, dan bila sudah dalam keadaan seperti itu lalu sapi-sapi itu dibawa ke padang rumput yang hijau dan luas, bayangkan apa yang akan dilakukan semua sapi-sapi itu? Jelas sekali, sapi-sapi itu hanya akan makan terus sampai terkenyang-kenyang, dan tidak akan mempedulikan hal-hal lain yang terjadi di sekitarnya.

     Kalau sapi-sapi itu sudah gemuk karena makan terus-menerus, tentu hasil susu dan dagingnya juga akan lebih optimal dan berlimpah. Peternak pun senang karena pendapatannya juga akan bertambah. Everyone's happy
    Beda dengan di Indonesia dimana kadang para peternak menggelonggong sapinya (sapi dipaksa minum sebanyak-banyaknya) sebelum disembelih dengan tujuan agar daging sapi lebih berat, namun hal itu malah cenderung membuat kualitas daging sapi lebih cepat rusak. Cara mendapatkan keuntungan cepat, namun merugikan pihak konsumen.
    Definisi menurut Wikipedia, istilah glonggongan (diambil dari bahasa Jawa, glonggong) yang dikaitkan dengan produk daging (biasanya  sapi), dipakai untuk daging yang dijual setelah melalui proses yang tidak wajar. Beberapa jam sebelum penyembelihan, hewan potong diminumkan air (secara paksa) dalam jumlah besar dengan maksud meningkatkan massa daging . Walhasil, setelah hewan dipotong bobot dagingnya akan lebih tinggi dan, dengan demikian, harga jualnya lebih tinggi. Dalam waktu yang cukup singkat, namun cukup lama untuk penjualan, bobot daging akan menyusut secara drastis setelah airnya keluar. Cara penjualan curang seperti ini banyak dilaporkan di daerah Jawa Tengah. Penjualan daging glonggongan melanggar hukum. Selain itu daging glonggongan diduga tidak sehat untuk dikonsumsi.



FILSAFAT
Sepulang dari acara perjalanan tersebut, di dalam pesawat terbang Airbus yang membawa kami dari Bandara Charles de Gaulle Paris menuju Jakarta, secara tidak langsung saya teringat kembali dengan ilmu sapi di atas dan kaitannya dengan ilmu manajemen dan kepemimpinan, namun dari sisi pandang yang komedis.
    Memimpin suatu bangsa juga harus ada ilmunya. Jika rakyatnya selalu kenyang dan nyaman, mampu membeli barang-barang kebutuhannya, tingkat pengangguran rendah, gejolak-gejolak kecil yang ada di sekitarnya tentu akan lebih terabaikan. Orang yang sudah kenyang, sehat dan nyaman umumnya akan cepat mengantuk setelah seharian bekerja. Mereka memilih tidur pulas daripada harus menyaksikan tontonan-tontonan politik bodoh di televisi setiap malam.
    Jika rakyat makmur, ekonomi akan tumbuh, dan target penerimaan pajak & retribusi bisa ditingkatkan setiap tahunnya. Program-program pembangunan dapat berjalan. Sarana infrastruktur dapat dipelihara dan dikembangkan.

   Namun sebaliknya bila masyarakat hidupnya susah, lapar, sakit, banyak pengangguran, harga barang-barang kebutuhan melambung tinggi tidak terbeli, inflasi tinggi, dan ketimpangan yang njomplang, maka jika terjadi gejolak kecil saja dalam pemerintahan akan mampu membuat 'trigger' yang lebih besar lagi. Apalagi bila gejolak itu berupa ajang para pejabat berkorupsi ria dalam jumlah nominal rupiah besar, maka hal itu akan lebih menyakitkan masyarakat secara umum.
    Sudah hidupnya susah, masih dikejar-kejar pajak pula.
    Apa kata dunia?

Rabu, 03 Juli 2013

Percikan Permenungan : Investasi Property, Apakah Selamanya Aman dan Meng...

Percikan Permenungan : Investasi Property, Apakah Selamanya Aman dan Meng...: Investasi Property, Apakah Selamanya Aman dan Menguntungkan? Oleh : Ali Suyanto Herli Properti Beberapa dasa warsa terakhir i...

Investasi Property, Apakah Selamanya Aman dan Menguntungkan?

Investasi Property, Apakah Selamanya Aman dan Menguntungkan?

Oleh : Ali Suyanto Herli





Properti
Beberapa dasa warsa terakhir ini sektor properti mengalami booming luar biasa. Kenaikan harga properti, baik itu tanah, rumah, apartment maupun rumah tinggal setiap tahunnya selalu positif dan bahkan umumnya lebih besar daripada yield tingkat tabungan atau deposito di perbankan.
    Di Indonesia kenaikan harga properti itu sudah hampir dalam tahap yang membingungkan, karena hampir sudah tidak wajar lagi kenaikan harga setiap tahunnya. Namun anehnya setiap kali kita melihat acara launching suatu perumahan atau apartment misalnya, seluruh unit selalu terjual habis. Sold out. Bahkan seringkali karena jumlah pembeli melebihi jumlah unit properti yang akan dijual, maka dilakukan undian untuk menentukan pembeli mana yang berhak untuk membeli unit propertinya. Geleng-geleng kepala?


    Fenomena 'panic buying' seperti itu membuat kita terheran-heran. Katanya penduduk Indonesia banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan, koq mereka mampu membeli properti di harga milyardan rupiah? Bahkan banyak dari mereka yang mampu memborong properti di Singapura dan Australia.
   Kalau kita tilik harga properti yang dijual tersebut, rata-rata sudah di atas Rp 1 milyard per unitnya. Di Jakarta harga sebuah apartment bisa mencapai Rp 5 milyard per unitnya, dan herannya ya laku terjual habis walau pihak developer baru menjual gambar dan konsepnya saja di awal.
    Menurut CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, selama satu dekade atau kurun 2000-2010, rata-rata kenaikan harga properti adalah 10 persen. Persentase sebesar ini terjadi di lokasi premium seperti Sudirman CBD, Thamrin CBD, ataupun Kuningan CBD. Jumlah itu terus meningkat hingga 20-30 persen selama tiga tahun terakhir. Sementara di kawasan non-CBD, pertumbuhan harga properti mencapai separuhnya yakni 15 persen sampai 20 persen (kutipan dari Kompas.com tanggal 3 Juli 2013, Properti).

Resiko
Sektor properti yang terlalu tinggi harga dan kenaikannya akan membuat ekonomi moneter menjadi riskan dan 'over heated'. Banyak contoh krisis ekonomi suatu negara atau suatu regional diawali dengan hancurnya (crash) sektor properti. 
      Orang membeli rumah bukanlah melulu untuk ditinggali, namun juga sebagai suatu bentuk portfolio  investasi, karena tingkat margin keuntungannya memang cukup menjanjikan. Maraknya korupsi dimana uang haram itu 'dicuci' dengan pembelian properti dengan menggunakan nama anggota keluarga lain juga turut meningkatkan 'demand' properti ke tingkat yang tidak wajar lagi. Merusak keseimbangan harga wajar. Bagi tipe pembeli seperti itu, membeli rumah dengan harga berapa pun tidaklah menjadi suatu masalah, karena uangnya juga didapat dari cara yang 'ilegal'.


       Harga properti yang sudah tidak wajar lagi cenderung akan menciptakan harga semu. Dan harga semu itu pada suatu ketika nanti akan terkoreksi untuk kembali ke titik keseimbangnnya (equilibrium) antara pertemuan tingkat permintaan (demand) dan tingkat penawaran (supply) yang ada pada suatu saatnya nanti. Makin jauh jatuhnya harga koreksi itu akan makin parah effeknya pada moneter. Contoh mudahnya bila nilai properti jatuh sebesar 50% misalnya, maka sebagian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di perbankan akan mengalami macet yang sistemik. Hancurnya harga properti itu akan membuat para investor meninggalkan investasinya. Satu hal lagi, jatuhnya perbankan akan berpengaruh ke ekonomi nasional.
      "Harus diperhatikan juga, berapa lama kenaikan ini akan berlangsung. Harga yang terlalu tinggi juga berbahaya, jika ternyata yang membeli properti adalah investor bukan pemakai akhir. Kalau sampai komposisi investor mendominasi pembelian properti, akan berpotensi terjadinya 'crash'," papar Hendra kepada Kompas.com, di Jakarta, Minggu (26/5/2013).



Mengapa Harga Properti Selalu Naik?
Ada beberapa sebab mengapa harga properti selalu naik. 
1. Kenaikan demand terhadap supply properti yang ada. 
    Sehingga secara hukum ekonomi maka harga unit yang dijual akan naik
2. Kenaikan harga properti secara umum.
     Misalnya, Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) atas suatu properti setiap tahun akan mengalami kenaikan dimana besarannya ditetapkan oleh Pemda setempat, walau hal ini lebih kepada tujuan meningkatkan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).
3. Kebijakan 'menggoreng harga' oleh pihak pengembang atau developer
    Ini lebih kepada aktivitas marketing strategi pihak pengembang untuk membuat kesan kepada pihak calon konsumen dan pihak yang telah menjadi konsumennya 'seolah-olah' membeli properti di wilayahnya ternyata menguntungkan, dimana harga selalu naik tinggi setiap periode. Kebijakan menaikkan harga itu tidak memperhitungkan ada atau tidaknya demand di harga baru tersebut. Nah, kadangkala pematokan harga baru itu bisa sangat subyektif sekali. Tidak ada dasar yang jelas. Repot bukan, bilamana antar developer saling berlomba 'menggoreng harga'? Yang rugi tentunya adalah para pemakai akhir (end-users), bukannya investor, yang benar-benar mau membeli rumah untuk ditinggali. Kebutuhan rumah tangga baru akan sektor perumahan setiap tahunnya bertambah, namun karena kenaikan harga rumah jauh lebih cepat akselerasinya daripada kenaikan penghasilan pasangan muda tersebut, maka semakin sedikit pasangan-pasangan muda itu yang mampu membeli rumah secara KPR (apalagi membeli rumah secara cash keras dengan uang sendiri). Akibatnya mereka akan menyewa rumah dahulu, dan berita buruknya semakin lama nanti daya beli pasangan muda itu akan semakin jauh dari kemampuannya membeli rumah sendiri, karena harga rumah setiap tahun naik tinggi.

     Di sisi lain bila langkah ini tidak dilakukan pihak developer, karena misalnya tingkat permintaan memang belum siap / tinggi, maka sudut pandang pihak konsumen yang telah membeli properti di wilayah itu akan mengambil suatu kesimpulan bahwa berinvestasi di lokasi itu adalah stagnan, bahkan kalah cepat kenaikannya dibandingkan lokasi-lokasi lain (yang mungkin naik karena 'goreng harga'). Lalu mereka akan meninggalkan lokasi propertinya (sepi, kemudian tidak berkembang) untuk beralih membeli properti yang lebih cepat naik harganya.
   Kita tidak bisa menyalahkan investor. Mereka pasti akan memutar uangnya sehingga memberikan laba yang seoptimal mungkin melebihi tingkat inflasi. Jika uangnya kalah cepat berkembang daripada tingkat inflasi, maka daya beli uang itu akan tergerus / berkurang. Secara jumlah absolut tumbuh, tetapi kemampuan beli si uang semakin berkurang. 

    Untuk mencegah resiko jatuhnya ekonomi secara lebih parah, dibutuhkan proteksi dan kerja-sama dari beberapa instansi pemerintah dan swasta lainnya. Dahulu pernah terdengar wacana dari Bank Indonesia (BI) untuk membuat regulasi kepada perbankan bahwa KPR untuk pembelian rumah kedua-ketiga dan seterusnya haruslah lebih besar daripada rumah pertama. Hal ini untuk menekan peluang investasi para spekulan di properti agar harga terkendali, dan ekonomi secara makro tidak cepat panas.
    Namun hal itu tidak terdengar lagi kelanjutannya.
  
Anda Berminat Investasi Properti?
Jika Anda mempunyai kelebihan uang yang terbatas dan merencanakan untuk berinvestasi di sektor properti, boleh-boleh saja. Menurut beberapa pakar bisnis, untuk meningkatkan assets dan laba secara optimal, maka kita harus mengkombinasikan bisnis dengan properti. Bisnis tetap jalan seperti biasa, memberikan laba usaha. Tapi Anda juga harus membeli properti untuk menunjang bisnis Anda. Belilah properti dengan cara KPR dan dengan angsuran sesuai dengan kemampuan kita. Bila KPR sudah lunas dan harga properti kita sudah naik tinggi, mintalah kembali pembiayaan modal kerja kepada bank namun dengan plafond kredit yang jauh lebih tinggi. Tambahan modal kerja bank yang lebih besar berarti juga peluang untuk membesarkan bisnis dan laba usaha. 
     Belilah properti di wilayah yang masih berkembang di masa depannya. Hindari properti yang terkena banjir, dekat dengan kuburan atau saluran listrik tegangan tinggi (SUTET), akan terkena pelebaran jalan / jalan tol, dan akses masuk terbatas serta sulit. Akan merupakan suatu keuntungan jika jalur transportasi umum juga melewati lokasi properti yang akan dibeli, sehingga memudahkan mobilitas para penghuninya. Aspek-aspek feng shui kadang dapat dipertimbangkan, seperti hindari nomor properti 13 (tiga belas), hindari ketinggian properti yang lebih rendah daripada ketinggian muka jalan (terimbas banjir dari limpasan genangan air jalan), hindari rumah tusuk sate (resiko tertabrak mobil yang rem blong).


    Namun ada kalanya saat Anda mau masuk ke suatu wilayah properti, harganya sudah terlalu tinggi. Tidak wajar. Atau harga semu. Maka Anda harus kalkulasi ulang secara hati-hati, apakah jika beli properti dengan hutang bank, kemampuan bayar masih masuk untuk masa tenor hutangnya (dan Anda tentunya tidak ingin menjadi budak pekerja keras seumur hidup Anda hanya untuk membayar angsuran KPR itu bukan? Hidup juga harus ada enjoy-nya). Atau jika misalnya Anda sewakan ke pihak ketiga, apakah mudah mencari penyewa dan harga sewanya masih sepadan dengan harga beli properti itu? Atau bila  Anda beli lalu buka usaha sendiri di properti itu, apakah Anda yakin tingkat omset dan laba usahanya mampu untuk membantu bayar angsuran bank selama masa tenor (misal 10 tahun)? Perhatikan juga tingkat kompetisi semua sektor usaha saat ini adalah sangat ketat. Satu usaha sukses, maka otomatis akan muncul pengekor lainnya dalam jumlah banyak dan sangat kompetitif.


     Atau Anda mungkin akan menjual kembali properti itu dalam waktu singkat setelah harga naik? Yakin kah Anda harga properti itu HARUS naik setelah sekian waktu? Jual-beli properti kadang seperti mencari jodoh. Kadang bisa cepat transaksinya kalau jodohnya bertemu, dan bisa sebaliknya juga, dengan asumsi lokasi dan harga wajar. Suatu properti di lokasi yang bagus dan harga wajar belum tentu akan langsung terjual keesokan harinya setelah Anda pasang iklan hari ini.
   Jika hasil analisa dan perhitungan tidak lah masuk, maka sebaiknya pikirkan ulang ide itu. Bisa ditunda, atau cari properti di area lain dimana harganya masih wajar namun juga tetap memperhatikan prospek pengembangan daerah tersebut. Atau investasi di portfolio lain seperti emas, saham, obligasi atau lainnya. Namun kita harus tahu juga bahwa investasi di emas pun juga ada resiko harga turun seperti yang sedang terjadi saat ini. 
   Laba atau rugi itu bagaikan dua sisi dari sekeping mata uang yang sama.
   Namun umumnya investasi di properti cukup aman dan menguntungkan, apalagi jika kita tepat menganalisa prospek daerah-daerah yang akan berkembang sejalan dengan rencana (master plan) pengembangan dari Pemda setempat di Rencana Umum Tata Ruang (RUTR).
   Bila Anda tetap 'masuk' membeli properti di harga yang sangat tinggi, bilamana harga properti mengalami 'crash', maka Anda yang akan menanggung resiko itu. Suatu harga bila sudah di titik tertinggi, tidak ada jalan lain kecuali harga itu akan turun kembali. Namun bila harga itu masih di titik yang wajar, potensi harga naik relatif masih ada, dan yang terpenting peluang untuk harga turun / jatuh lebih tipis daripada harga sudah di puncak.


   Memang sulit untuk menentukan apakah suatu harga sudah berada di puncak atau masih di titik wajar, apalagi tiap-tiap daerah berbeda-beda standardnya. Untuk itu kita harus 'sedikit' kerja keras mencari informasi kiri-kanan dan beberapa sumber yang dapat diyakini valid tentang transaksi-transaksi properti yang pernah terjadi di situ dari waktu ke waktu. Trend kenaikan harganya bandingkan lah dangan trend kenaikan harga properti lain di sekitar lokasi tersebut.
   Itu pun belum tentu menjamin kita tidak akan salah analisa. Kadang ada unsur insting bisnis dan faktor 'luck' yang berperan besar juga di tingkat keberhasilan kita mengeksekusi hasil analisa itu.
   Sebuah artikel di situs Yahoo Voices pada tanggal 20 April 2007 berjudul "How You Can Make Wise Investment with a Small Amount of Money" oleh Mrs Reene,  merumuskan dengan tepat alinea di atas dengan kalimat sebagai berikut, "The key to making wise investments with a small amount of money is making sure that you do your research. Each person has a different situation, and lives with different circumstances, so what may work for one person may not work for you. Take the time to investigate thoroughly before you put your money into anything. Once you have decided where you are going to invest your money you then need to just sit back and watch it grow"


Wise Investment
Warren Buffet memberikan 5 tips bagaimana melakukan investasi yang bijaksana. Kami coba tulis ulang nasehatnya di sini.
1. Fears in others is an opportunity for you.
    Keep your head about you when others decide with fear and you’ll find value at every turn.
 2. Invest in what you understand
     It doesn’t matter how good a deal you’ve found or how cool an investment opportunity seems. If you don’t understand how it works, steer clear. You probably have at least one friend who is always rushing from one “perfect investment opportunity” to the next. Unless you can afford to burn money in a barrel (which you shouldn’t), steer clear of investments that you don’t fully understand.
3. Maintain a healty margin
4. Concentrate on long term result
5. Take full responsibility for your investment decisions




Dimana Batas Cukup?
Mempunyai banyak uang memang bikin pusing, bingung mau diputarkan kemana. Tapi tidak mempunyai uang malah lebih pusing lagi. Manusia selalu takut merasa miskin, sehingga seringkali ego dan rasa tamaknya menjadi tujuan dari hidupnya. Mereka berlomba-lomba punya uang banyak, punya properti banyak, punya segalanya serba banyak, yang parahnya kadangkala ditempuh dengan cara-cara ilegal yang merugikan pihak lainnya. 
    Penyesalan selalu datang terlambat saat mereka dikejar-kejar aparat hukum untuk tindakan ilegalnya. Saat ini developer diwajibkan melaporkan transaksi properti senilai Rp 500 juta ke atas kepada PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) guna mengurangi peluang 'money laundry' di atas. 
   Dinas Pajak juga akan memeriksa transaksi keuangan setiap wajib pajak di Indonesia. Bilamana ada transaksi keuangan wajib pajak dimana secara data kemampuan finansiil tidak mampu dibandingkan dengan harga tranksasi, maka wajib pajak siap-siap akan dikirim 'surat cinta' oleh KPP wilayahnya.
    Pada saat manusia mati nanti, saya juga sama, kita tidak akan membawa semua properti itu. Kita hanya membutuhkan tanah sekitar 2 x 3 meter sedalam 6 kaki. Bahkan bagi kaum tertentu yang percaya pada kremasi (eco green earth), maka mereka tidak membutuhkan apa-apa lagi.
   Selamat sore.



Selasa, 02 Juli 2013

Percikan Permenungan : APA YANG HARUS DILAKUKAN BILA ANGSURAN KREDIT MENJ...

Percikan Permenungan : APA YANG HARUS DILAKUKAN BILA ANGSURAN KREDIT MENJ...: "APA YANG HARUS DILAKUKAN BILA ANGSURAN KREDIT MENJADI TIDAK LANCAR? " Oleh : Ali Suyanto Herli Penulis "Buku Pintar ...

APA YANG HARUS DILAKUKAN BILA ANGSURAN KREDIT MENJADI TIDAK LANCAR?

"APA YANG HARUS DILAKUKAN BILA ANGSURAN KREDIT MENJADI TIDAK LANCAR?"



Oleh : Ali Suyanto Herli
Penulis "Buku Pintar Panduan Pengelolaan BPR dan Lembaga Keuangan Pembiayaan Mikro", Penerbit ANDI, Mei 2013.





PERBANKAN
Saat ini fungsi perbankan dalam kehidupan manusia sudah bagaikan kebutuhan akan oksigen. Dalam segala aspek kehidupan, setiap manusia selalu menggunakan jasa-jasa perbankan di dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadinya. Misal untuk melakukan aktivitas menabung, transfer dana ke orang lain, menarik dana, membayar tagihan kartu kredit, telepon, listrik, PAM bahkan hingga modem.
      Dalam perkembangannya jenis-jenis perbankan pun tumbuh menyesuaikan jaman dan kebutuhan konsumennya. Untuk konsumen kelas usaha kecil menengah (mikro), ada pilihan menggunakan BPR (Bank Perkreditan Rakyat). Untuk kosumen kelas menengah ke atas dapat menggunakan jasa bank konvensional. Untuk konsumen dari golongan tertentu yang menganut paham-paham tertentu, tersedia jasa Bank Syariah. 
      Lembaga keuangan tidak melulu berupa perbankan, karena terdapat alternatif lain seperti Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Pegadaian, lembaga pembiayaan atau leasing, sampai dengan lembaga modal ventura. Masing-masing mempunyai karakteristik yang sesuai dengan segmentasi nasabahnya.


KREDIT
Salah satu jasa perbankan yang paling penting adalah jasa pemberian kredit, sesuai dengan fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi antar pihak yang kelebihan dana (aktivitas funding) dengan pihak yang membutuhkan dana (aktivitas lending). Kredit bisa menjadi sesuatu yang sangat membantu kita, namun bilamana salah dalam penentuan 'setting'-nya bisa menjadi sumber masalah.
      Pihak bank sendiri umumnya memastikan dahulu bahwa kredit harus jelas aspek 5 C-nya. Yaitu, Character / karakter peminjam, Capacity / kemampuan bayar ada dan jelas, Collateral / agunan nilainya cukup dan dapat diikat secara sempurna, Condition / kondisi ekonomi secara mikro dan makro, Capital / skala usaha calon peminjam atau debitur.
      Tujuan kredit umumnya produktif dan konsumtif. Bila tujuannya produktif, harus dilihat juga apakah sifat kebutuhan dana kredit tersebut adalah sifatnya sementara (temporary) ataukah sifatnya jangka panjang (permanent). Bila sifatnya sementara untuk jangka pendek, struktur kredit dapat menggunakan kredit berjangka (demand loan) yang hanya membayar bunga setiap bulannya hingga tanggal jatuh tempo perjanjian kredit (PK) kita harus melunasi pokok kreditnya. Namun bila sifatnya jangka panjang, sebaiknya menggunakan kredit angsuran (installment) sehingga suatu ketika kredit itu menjadi lunas.




KREDIT NON LANCAR
Lalu bagaimana jika angsuran atau pembayaran kewajiban kepada pihak bank itu suatu ketika menjadi tidak lancar karena cashflow kita mepet atau bahakan saldo hingga minus? Karena dengan berbagai variabel dan banyaknya faktor yang mempengaruhi kondisi kas kita, hal itu sangat mungkin sekali terjadi. 
 
     Pertama-tama jangan panik. Kita harus tetap tenang menghadapi semuanya, dan segera mencari solusi bersama-sama dengan pihak bank. Umumnya jika suatu penyakit diobati di stadium awal, kemungkinan untuk pulihnya lebih besar daripada kita obati pada saat sudah stadium akut.
     Handphone jangan dimatikan bila ditelpon oleh bank. Jawab saja secara jujur dan terbuka. Karena umumnya orang dalam kondisi panik dan takut, cenderung tidak mau menerima panggilan telepon pihak bank. Padahal ini justru semakin memperburuk hubungan dengan pihak bank.
    Sikap kooperatif dan terbuka kepada pihak bank adalah suatu modal penting dalam upaya pencarian solusi tersebut. Hindari membawa-bawa pihak luar yang tidak berkepentingan di awal-awal negosiasi tersebut, seperti misalnya lawyer (pengacara), rekan pejabat publik, politisi, aparat hukum, wartawan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), kelompok massa tertentu, hingga pengawal seperti bodyguard yang cenderung menimbulkan prasangka kurang baik.


      Kredit kita akan masuk kategori kredit non lancar. Ada 5 kolektibilitas (tingkat kelancaran pembayaran kewajiban ke bank) kredit non lancar, yaitu Lancar (tidak ada tunggakan), Memerlukan Perhataian Khusus (frekuensi menunggak 1 sampai 3 kali), Kurang Lancar (tunggakan 3 kali sampai 6 kali). Diragukan (tunggakan 6 sampai 12 kali), dan Macet (tunggakan 12 kali ke atas).
     Data kredit kita yang menjadi non lancar tersebut akan masuk dalam database di Bank Indonesia (BI) sampai rentang waktu 2 tahun ke belakang. Dan umumnya setiap calon peminjam (debitur) yang mengajukan kredit di bank, pihak bank akan selalu dan wajib mengecek rekam jejak konduite calon dedbitur di perbankan nasional. Semua datanya akan muncul di Sistem Informasi debitur (SID) tersebut.


SOLUSI
Bila usaha kita masih berjalan, namun volume omset mengalami penurunan, maka umumnya pihak bank akan menawarkan upaya-upaya restrukturisasi kredit. Upaya itu terdiri dari tiga kemungkinan, yaitu Rescheduling, Restrukturing dan Reconditioning. Dalam saituasi khusus mungkin saja diambil sekaligus dua atau tiga langkah itu secara berbarengan (simultan).
     Rescheduling adalah melakukan penjadwalan hutang kembali dimana tenor kredit diperpanjang sehingga beban angsuran semakin berkurang, dan jumlahnya disesuaikan dengan kemampuan bayar per saat setelah omset mengalami penurunan. Restrukturing adalah upaya merubah struktur kredit, misalnya dari Kredit Berjangka menjadi kredit angsuran, dengan jumlah angsuran yang disesuaikan kemampuan bayar terkini, sehingga diharapkan suatu ketika pokok kredit akan lunas. Reconditioning adalah upaya-upaya bank untuk merubah kondisi kredit agar lebih meringankan beban angsuran, misalnya dengan menurunkan suku bunga kredit atau meniadakan kondisi persyaratan kredit (covenants).

 
     Namun bila usaha kita sudah sama sekali bangkrut, upaya-upaya di atas tentu tidak akan efektif. Bila usaha kita sudah habis, dimana kemampuan bayar kita sudah tidak ada lagi, pihak bank akan menawarkan ide untuk melikwidasi / menjual agunan, atau bisa juga dengan penyerahan agunan secara sukarela kepada pihak bank dimana nantinya akan dibuatkan perjanjian secara notariil berbarengan dengan perjanjian penyerahan fisik agunan tersebut.
     Pada saat proses penyerahan agunan secara sukarela ini, kita dapat meminta konsesi-konsesi khusus seperti pengurangan atau penghapusan jika memungkinkan di post denda dan bunga, atau bahkan jika dapat juga sebagian keringanan di saldo pokok kredit.
     Agunan tersebut akan dikelola oleh pihak bank untuk dipasarkan secepatnya. Bila telah terjual, uang hasil penjualan akan digunakan untuk melunasi kredit non lancar kita. Dan bilamana masih terdapat sisa uang, maka uang itu dikembalikan kepada kita.


UPAYA HUKUM
Bilamana proses di atas tidak terjadi, maka pihak bank kemungkinan besar akan menempuh prosedur ke langkah hukum dnegan melakukan eksekusi agunan melalui kantor Pengadilan Negeri (PN) setempat atau bisa juga melalui  Kantor Penyelenggara Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). 
     Pihak debitur pun dapat menempuh upaya-upaya hukum juga. Namun umumnya langkah ini membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang jauh lebih mahal daripada upaya kekeluargaan di atas. Melelahkan bagi kedua belah pihak.


      Jangan pernah memusuhi perbankan, karena mereka juga punya kepentingan di dalam menyelesaikan kredit non lancar kita. Perbankan bertanggung-jawab untuk tetap menjaga kualitas asset kreditnya agar tetap lancar dan atau menjadi kas kembali dalam waktu secepatnya bila kredit itu menjadi macet. Dana yang digunakan untuk memberikan kita kredit itu pada dasarnya adalah dana tabungan dan deposito dari pihak lain yang harus dikembalikan oleh bank bilamana ditarik oleh nasabahnya.
     Berita baiknya, upaya hukum ini ditempuh hanya sebagai alternatif terakhir saja.


BANGKIT KEMBALI
Upaya pertama secara kekeluargaan jauh lebih baik daripada upaya kedua secara hukum tadi. Kita lihat saja, pada kemungkinan pertama hubungan antara bank dengan kita masih tetap baik walaupun kredit kita menjadi non lancar. Nama baik kita masih terjaga sebagai orang yang punya komitmen dan bertanggung-jawab penuh. Suatu ketika saat kita bangkit kembali secara bisnis dan keuangan, maka pihak bank akan tetap terbuka tangannya untuk menyambut kita, Beda dengan pilihan kedua melalui langkah hukum, masing-masing pihak akan tetap trauma untuk saling berhubungan kembali.

 
     Menerima kenyataan hidup, sepahit apapun fakta itu, sudah menjadi satu langkah awal untuk bangkit kembali. Bila kondisi usaha kita memang sudah hancur, kita harus siap menerima kenyataan hidup itu. Jangan khawatir, setiap pagi Tuhan menyebar rejeki kepada umat manusia tanpa henti-hentinya. Jika kita mau bekerja dan niatnya baik, sebagian rejeki itu akan jatuh ke Anda. Jangan takut Anda tidak punya uang sehingga tidak mampu untuk membeli makan.
      Hidup itu cuma sementara, segala kekhawatiran ini juga sementara. yang paling penting jika kita terjatuh adalah kita harus selalu bangkit kembali. Itikad baik, bersikap baik, hasilnya juga pasti baik.
      Amin.